Nge-Geng Yuk!
Aku punya kebiasaan mungkin jelek. Aku suka memperhatikan semua tingkah laku yang ada disekitarnya. Bukan untuk apa, tapi itu sebuah kebiasaan yang menurutku asyik, entah kalau orang lain. Ada yang selama ini aku perhatikan dikampusku. Tiap mahasiswa dikampus mempunyai tempat tongkrongan atau kumpul-kumpul masing-masing. Ada yang kalau datang pasti nongkrong dulu di kantin, cerita ngalor-ngidul sambil ngopi (utangan) dan ngisap rokok (minta temen) kesukaannya. Ada yang nongkrong dipojokan, ditangga kampus sampai ada yang ngecengin resepsionis kampus.
Nongkrong, ngumpul apapun namanya sebuah kegiatan yang merupakan implementasi manusia sebagai makhluk sosial. Secara tidak langsung kegiatan itu membentuk sebuah kelompok atau geng (tidak resmi).
Tidak jarang kelamaan nongkrong, jadi lupa kalau datang ke kampus untuk kuliah sampai (pura-pura) lupa kalau kuliah sudah dimulai. Sesampai dikelas, seperti ada pembagian wilayah duduk mahasiswa, atau mungkin kebiasaan mahasiswa memilih tempat duduk. Bagian depan kiri untuk kelompok si A, depan kanan untuk kelompok si B, tengah kiri untuk kelompok si C dan seterusnya. Lucu ya. Padahal nggak ada itu yang namanya deklarasi kelompok masing-masing. Yang lebih lucunya lagi belum lama ini ada kegiatan kampus, dan dari kegiatan ada perubahan peta tempat duduk di kelas. Yang ikut kegiatan dengan yang tidak ikut membentuk kelompok sendiri sehingga kelompok lama buyar karena terjadi blend.
Fenomena diatas merupakan sebuah contoh betapa manusia tidak bisa menjalani hidup sendirian. Fenomena geng entah dilingkungan sekolah, kampus atau disekitar kita banyak ditemukan. Bermacam-macam motivasi orang “membentuk” sebuah geng. Ada satu sifat manusia dalam mencoba mengaktulisasikan diri terkadang tidak berani melakukan sendiri tapi berani dalam sebuah keompok seperti geng. Disisi lain geng juga bisa memupuk sebuah keinginan, ego atau obsesi perorangan atau kelompok menjadi lebih eksis dan terarah. Tapi selama keinginan atau obsesi menuju kearah positif, no problem.
Tapi ego atau obsesi dalam sebuah kelompok tidak jarang menghasilkan sebuah perilaku yang sebenarnya bertolak belakang bahwa manusia itu makhluk sosial, sehingga hasilnya adalah perilaku asosial. Mungkin contoh dari ego atau obsesi kelompok, seperti yang terjadi di Bandung belum lama ini. Dalam setiap perekrutan anggota baru geng motor, harus melewati sebuah ujian yang berat yaitu mau dipukul dan ditendang oleh senior atau anggota lain. Mungkin gambaran yang sedikit komikal adalah perekrutan anggota baru geng motor dalam film The Tarix Jabrix. Di film itu, betapa salah satu tokoh yang diperankan oleh personel band The Changcuters, berusaha menjadi anggota geng motor, harus melewati beberapa tahap ujian yang semua bertolak belakang dengan nuraninya. Dari sebuah obsesi untuk menjadi anggota geng motor, yang gagah, keren dan ditakuti berubah setelah tidak lulus ujian serta mendapatkan ide untuk membentuk geng motor yang lebih santun. Film ini setidaknya memberikan sebuah gambaran bahwa membentuk (menjadi anggota) geng (motor) tidak selalu negatif.
Yang paling mutakhir adalah kebrutalan geng motor Nero di kota kecil di Jawa Tengah Pati. Yang lebih dasyat semua anggota geng-nya adalah perempuan (ini mungkin hasil dari program emansipasi yang sangat berhasil). Sama seperti yang terjadi di Bandung, dalam perekrutan anggotanya juga harus dengan kekerasan. Menurut berita kasus ini sedang ditangani oleh aparat.
Sebenarnya bukan hanya geng motor yang brutal dalam perilakunya. Belum lama juga kebrutalan geng di sebuah sekolah di Jakarta yang memakan korban. Apa perilaku geng ini terinspirasi dari tontonan sinetron kita atau sebaliknya?. Kenapa kok sepertinya budaya kekerasan lekat sekali dengan pemuda-pemudi kita?. Apakah pendidikan disekolah/kampus belum cukup membuat orang menjadi lebih baik?. Banyak faktor yang harus digali lebih dalam untuk menemukan akar permasalahan ini.
Wah jadi takut nge-geng. Konsentrasiku sedikit buyar ketika adikku yang duduk dikelas tiga SD, menyodorkan buku berisi pertanyaan yang harus dijawab, tapi sepertinya dia bingung menjawab. Pertanyaannya:
Apa perbedaan antara geng, kelompok, organisasi, group atau komunitas ?. Apakah sama peraturannya diantara semuanya diatas?.
Pikirku ini mata pelajaran apa sih soalnya kayak gini?.
hauhauhauha kenapa geng sekarang dikatakan punya satu kategori sendiri yah?
geng aka peer group memang sudah seharusnya ada..
tapi kalo satu geng kerjaannya merusak seperti itu mah ya perlu penanganan yang bener bener nampaknya… mungkin harus ada significant person yang bisa kasih pengaruh pada mereka… cari nyarinya? observasi…
saya waktu SMA ngegeng tapi ga gitu gitu amat…
natazya
16 Juni 2008 at 01:06
I was bekas anak geng en ai neper nyesel
Ehm… nge-geng itu sebenarnya tidak jadi masalah besar, walo rusak sekalipun. Selama ngerusak itu ngerusak diri sendiri, dan ndak ganggu orang lain.
Tapi apa ada? 😕
Entahlah.. yang jelas saya menikmati juga masa-masa dulu nge-geng. Setidaknya sama-sama ada rasa segan buat ngusik satu sama lain 😛
Dan, well… ndak pernah ganggu orang sih waktu itu. Kalo mesti ribut juga duel 😆
alex®
16 Juni 2008 at 05:31
Eh… lupa: Makasih uda singgah di blog saya 🙂
alex®
16 Juni 2008 at 05:32
Salam
Hmm, punya kebiasaan merhatiin sekitar ya, kalo gw bukan cuma merhatiin tapi ngomentarin plus merutuk klo tak suka 😀
nenyok
16 Juni 2008 at 07:15
Genk?
hm,, ndak enak mas punya geng2an…
enaknya punya banyak teman dari mana pun,,,
ndak mandang gender, etnis, agama dll.. 😉
galihyonk
16 Juni 2008 at 10:52
Nah kalo aku juga dipaksa nge genk sama anggota KGB….ya karena itu tadi berasa kesamaan fisik…sama2 penggendut….hahahah
Fitra
16 Juni 2008 at 10:56
konotasi geng jadi jelek yah semenjak kemunculan geng2 negatif… wah jangan sampe 10 taon lg blogger juga jadi negatif…. semoga tidakkk huhuh
fenny
16 Juni 2008 at 11:32
geng motor Nero di kota kecil di Jawa Tengah Pati.seperti apa si? mtor gede ato balap ?
hafidzi
16 Juni 2008 at 11:37
Wahhh…bener nih, aku tuh lagi geuleuh liat berita geng Nero yang di Pati itu
geng kok norak gitu
kampring
NeRo
neko-NEko, keROyok
otaknya pada dimana yah tuh cewe-cewe
masih pada sekolah pula
mau jadi apa coba ntar?
(Ini omelan saya sebagai seorang guru)
hehe
ga pantes banget
vieny
16 Juni 2008 at 11:45
belom pernah ikut yang namanya genk2an. paling banter ikut organisasi pemuda ama organisasi kampus… udah itu aja
malapu
16 Juni 2008 at 12:06
daripada membuat suatu genk mending membuat atau gabung dengan sebuah ormas. bagimanapun “genk” akan lebih identik dengan antagonis.
jiwakelana
16 Juni 2008 at 13:44
jangan salah,,aku nge genk dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah,,kerja,,kuliah lagi,,ngeblog juga nge genk,,
emang nge-genk asik ko, asal jangan saling menghancurkan
hidup nge genk
yellashakti
16 Juni 2008 at 13:45
dimana-mana pasti ada gank… saya juga nge gank…
namanya “jinak-jinak merpati” whahaha… norak amat… itu jaman dulu waktu SMP..
heu..heu.. sebel banget nya?
nengthree
16 Juni 2008 at 15:23
wah…harus jelas dulu tuh jawaban untuk pertanyaan Apa perbedaan antara geng, kelompok, organisasi, group atau komunitas ?. Apakah sama peraturannya diantara semuanya diatas?.
🙂
Yoyo
16 Juni 2008 at 15:32
bagus tuh mas….berbakat jadi intel..hehe
Alex
16 Juni 2008 at 17:04
err.. mungkin Bahasa Indonesia, ato.. PPKn?
takochan
16 Juni 2008 at 17:08
geng jomblo ada yang mo ikut g’??? 😆
zoel chaniago
16 Juni 2008 at 19:15
wah , serius di PAti ada genk motor perempuan? yah ampuuun… smoga mereka segera diberi pencerahan… dan klo emng mereka pnya skill ttg motor dan itu bisa dikembangkan mjd suatu hal yg positif knp tdk
fauzansigma
16 Juni 2008 at 22:29
Walaupun ikut komunitas kecil…Saya gak ikutan nge gank boz, duduk, nongkrong dimana saja sesuka saya, yang penting gak dudukin orang, hehehehe.
indra1082
17 Juni 2008 at 09:26
tergantung kli ya dr masing2 org di gank ntuh sendiri..hehe…aQ jg suka nongkrong, tp klo di tanya ttg gank, aQ sich temenan n nonkrong sm sp aja yg ptg asyik n g yg gmna2.. Kdg2 ngumpul gitu suka jd ilang sich strezznya..(wallah), tp kdg2 nongkrong juga cm bkn strezz…hahaha (bingung jg ah) >_<
sarahtidaksendiri
17 Juni 2008 at 15:58
ngeblog kan juga termaksud didalam nya ya om??
ulan
17 Juni 2008 at 17:18
nge-geng yah…
aku waktu smp punya geng namanya gast(gabungan anak stress).. tapi sebenernya anggotanya ga da yg stress lho.. cuma namanya aja 😆
geiztia
17 Juni 2008 at 18:21
hahaha, ngegeng?
biar lah anjing meng-geng geng.. kafilah berlalu..
loh!**
binun aku,.
mendingan ngeblog aajah daripada ngegeng.
hiahaihaihaia
oia, udah aku link!
lam knal ya,.
nana
18 Juni 2008 at 20:53
Geng Nero!!!!!!
Kirain mau nyaingin Softwarenya Nero
mukhdan
19 Juni 2008 at 10:41
nang desane nyong ya akeh geng koh…sewringe pada gelut nek ada tontonan lengger apa wayangan…
cah pantai
28 Agustus 2008 at 17:09