Mas Anto BLOG

catatan langkah pikiran™

Nge-Geng Yuk!

with 25 comments


Aku punya kebiasaan mungkin jelek. Aku suka memperhatikan semua tingkah laku yang ada disekitarnya. Bukan untuk apa, tapi itu sebuah kebiasaan yang menurutku asyik, entah kalau orang lain. Ada yang selama ini aku perhatikan dikampusku. Tiap mahasiswa dikampus mempunyai tempat tongkrongan atau kumpul-kumpul masing-masing. Ada yang kalau datang pasti nongkrong dulu di kantin, cerita ngalor-ngidul sambil ngopi (utangan) dan ngisap rokok (minta temen) kesukaannya. Ada yang nongkrong dipojokan, ditangga kampus sampai ada yang ngecengin resepsionis kampus.

Nongkrong, ngumpul apapun namanya sebuah kegiatan yang merupakan implementasi manusia sebagai makhluk sosial. Secara tidak langsung kegiatan itu membentuk sebuah kelompok atau geng (tidak resmi).

Tidak jarang kelamaan nongkrong, jadi lupa kalau datang ke kampus untuk kuliah sampai (pura-pura) lupa kalau kuliah sudah dimulai. Sesampai dikelas, seperti ada pembagian wilayah duduk mahasiswa, atau mungkin kebiasaan mahasiswa memilih tempat duduk. Bagian depan kiri untuk kelompok si A, depan kanan untuk kelompok si B, tengah kiri untuk kelompok si C dan seterusnya. Lucu ya. Padahal nggak ada itu yang namanya deklarasi kelompok masing-masing. Yang lebih lucunya lagi belum lama ini ada kegiatan kampus, dan dari kegiatan ada perubahan peta tempat duduk di kelas. Yang ikut kegiatan dengan yang tidak ikut membentuk kelompok sendiri sehingga kelompok lama buyar karena terjadi blend.

Fenomena diatas merupakan sebuah contoh betapa manusia tidak bisa menjalani hidup sendirian. Fenomena geng entah dilingkungan sekolah, kampus atau disekitar kita banyak ditemukan. Bermacam-macam motivasi orang “membentuk” sebuah geng. Ada satu sifat manusia dalam mencoba mengaktulisasikan diri terkadang tidak berani melakukan sendiri tapi berani dalam sebuah keompok seperti geng. Disisi lain geng juga bisa memupuk sebuah keinginan, ego atau obsesi perorangan atau kelompok menjadi lebih eksis dan terarah. Tapi selama keinginan atau obsesi menuju kearah positif, no problem.

Tapi ego atau obsesi dalam sebuah kelompok tidak jarang menghasilkan sebuah perilaku yang sebenarnya bertolak belakang bahwa manusia itu makhluk sosial, sehingga hasilnya adalah perilaku asosial. Mungkin contoh dari ego atau obsesi kelompok, seperti yang terjadi di Bandung belum lama ini. Dalam setiap perekrutan anggota baru geng motor, harus melewati sebuah ujian yang berat yaitu mau dipukul dan ditendang oleh senior atau anggota lain. Mungkin gambaran yang sedikit komikal adalah perekrutan anggota baru geng motor dalam film The Tarix Jabrix. Di film itu, betapa salah satu tokoh yang diperankan oleh personel band The Changcuters, berusaha menjadi anggota geng motor, harus melewati beberapa tahap ujian yang semua bertolak belakang dengan nuraninya. Dari sebuah obsesi untuk menjadi anggota geng motor, yang gagah, keren dan ditakuti berubah setelah tidak lulus ujian serta mendapatkan ide untuk membentuk geng motor yang lebih santun. Film ini setidaknya memberikan sebuah gambaran bahwa membentuk (menjadi anggota) geng (motor) tidak selalu negatif.

Yang paling mutakhir adalah kebrutalan geng motor Nero di kota kecil di Jawa Tengah Pati. Yang lebih dasyat semua anggota geng-nya adalah perempuan (ini mungkin hasil dari program emansipasi yang sangat berhasil). Sama seperti yang terjadi di Bandung, dalam perekrutan anggotanya juga harus dengan kekerasan. Menurut berita kasus ini sedang ditangani oleh aparat.

Sebenarnya bukan hanya geng motor yang brutal dalam perilakunya. Belum lama juga kebrutalan geng di sebuah sekolah di Jakarta yang memakan korban. Apa perilaku geng ini terinspirasi dari tontonan sinetron kita atau sebaliknya?. Kenapa kok sepertinya budaya kekerasan lekat sekali dengan pemuda-pemudi kita?. Apakah pendidikan disekolah/kampus belum cukup membuat orang menjadi lebih baik?. Banyak faktor yang harus digali lebih dalam untuk menemukan akar permasalahan ini.

Wah jadi takut nge-geng. Konsentrasiku sedikit buyar ketika adikku yang duduk dikelas tiga SD, menyodorkan buku berisi pertanyaan yang harus dijawab, tapi sepertinya dia bingung menjawab. Pertanyaannya:

Apa perbedaan antara geng, kelompok, organisasi, group atau komunitas ?. Apakah sama peraturannya diantara semuanya diatas?.

Pikirku ini mata pelajaran apa sih soalnya kayak gini?.

Written by antokoe™

16 Juni 2008 pada 00:04

25 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. hauhauhauha kenapa geng sekarang dikatakan punya satu kategori sendiri yah?

    geng aka peer group memang sudah seharusnya ada..

    tapi kalo satu geng kerjaannya merusak seperti itu mah ya perlu penanganan yang bener bener nampaknya… mungkin harus ada significant person yang bisa kasih pengaruh pada mereka… cari nyarinya? observasi…

    saya waktu SMA ngegeng tapi ga gitu gitu amat…

    natazya

    16 Juni 2008 at 01:06

  2. I was bekas anak geng en ai neper nyesel :mrgreen:

    Ehm… nge-geng itu sebenarnya tidak jadi masalah besar, walo rusak sekalipun. Selama ngerusak itu ngerusak diri sendiri, dan ndak ganggu orang lain.

    Tapi apa ada? 😕

    Entahlah.. yang jelas saya menikmati juga masa-masa dulu nge-geng. Setidaknya sama-sama ada rasa segan buat ngusik satu sama lain 😛

    Dan, well… ndak pernah ganggu orang sih waktu itu. Kalo mesti ribut juga duel 😆

    alex®

    16 Juni 2008 at 05:31

  3. Eh… lupa: Makasih uda singgah di blog saya 🙂

    alex®

    16 Juni 2008 at 05:32

  4. Salam
    Hmm, punya kebiasaan merhatiin sekitar ya, kalo gw bukan cuma merhatiin tapi ngomentarin plus merutuk klo tak suka 😀

    nenyok

    16 Juni 2008 at 07:15

  5. Genk?

    hm,, ndak enak mas punya geng2an…

    enaknya punya banyak teman dari mana pun,,,

    ndak mandang gender, etnis, agama dll.. 😉

    galihyonk

    16 Juni 2008 at 10:52

  6. Nah kalo aku juga dipaksa nge genk sama anggota KGB….ya karena itu tadi berasa kesamaan fisik…sama2 penggendut….hahahah

    Fitra

    16 Juni 2008 at 10:56

  7. konotasi geng jadi jelek yah semenjak kemunculan geng2 negatif… wah jangan sampe 10 taon lg blogger juga jadi negatif…. semoga tidakkk huhuh

    fenny

    16 Juni 2008 at 11:32

  8. geng motor Nero di kota kecil di Jawa Tengah Pati.seperti apa si? mtor gede ato balap ?

    hafidzi

    16 Juni 2008 at 11:37

  9. Wahhh…bener nih, aku tuh lagi geuleuh liat berita geng Nero yang di Pati itu

    geng kok norak gitu
    kampring

    NeRo
    neko-NEko, keROyok

    otaknya pada dimana yah tuh cewe-cewe
    masih pada sekolah pula
    mau jadi apa coba ntar?
    (Ini omelan saya sebagai seorang guru)

    hehe
    ga pantes banget

    vieny

    16 Juni 2008 at 11:45

  10. belom pernah ikut yang namanya genk2an. paling banter ikut organisasi pemuda ama organisasi kampus… udah itu aja

    malapu

    16 Juni 2008 at 12:06

  11. daripada membuat suatu genk mending membuat atau gabung dengan sebuah ormas. bagimanapun “genk” akan lebih identik dengan antagonis.

    jiwakelana

    16 Juni 2008 at 13:44

  12. jangan salah,,aku nge genk dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah,,kerja,,kuliah lagi,,ngeblog juga nge genk,,
    emang nge-genk asik ko, asal jangan saling menghancurkan
    hidup nge genk

    yellashakti

    16 Juni 2008 at 13:45

  13. dimana-mana pasti ada gank… saya juga nge gank…
    namanya “jinak-jinak merpati” whahaha… norak amat… itu jaman dulu waktu SMP..
    heu..heu.. sebel banget nya?

    nengthree

    16 Juni 2008 at 15:23

  14. wah…harus jelas dulu tuh jawaban untuk pertanyaan Apa perbedaan antara geng, kelompok, organisasi, group atau komunitas ?. Apakah sama peraturannya diantara semuanya diatas?.
    🙂

    Yoyo

    16 Juni 2008 at 15:32

  15. bagus tuh mas….berbakat jadi intel..hehe

    Alex

    16 Juni 2008 at 17:04

  16. Pikirku ini mata pelajaran apa sih soalnya kayak gini?.

    err.. mungkin Bahasa Indonesia, ato.. PPKn? :mrgreen:

    takochan

    16 Juni 2008 at 17:08

  17. geng jomblo ada yang mo ikut g’??? 😆

    zoel chaniago

    16 Juni 2008 at 19:15

  18. wah , serius di PAti ada genk motor perempuan? yah ampuuun… smoga mereka segera diberi pencerahan… dan klo emng mereka pnya skill ttg motor dan itu bisa dikembangkan mjd suatu hal yg positif knp tdk

    fauzansigma

    16 Juni 2008 at 22:29

  19. Walaupun ikut komunitas kecil…Saya gak ikutan nge gank boz, duduk, nongkrong dimana saja sesuka saya, yang penting gak dudukin orang, hehehehe.

    indra1082

    17 Juni 2008 at 09:26

  20. tergantung kli ya dr masing2 org di gank ntuh sendiri..hehe…aQ jg suka nongkrong, tp klo di tanya ttg gank, aQ sich temenan n nonkrong sm sp aja yg ptg asyik n g yg gmna2.. Kdg2 ngumpul gitu suka jd ilang sich strezznya..(wallah), tp kdg2 nongkrong juga cm bkn strezz…hahaha (bingung jg ah) >_<

    sarahtidaksendiri

    17 Juni 2008 at 15:58

  21. ngeblog kan juga termaksud didalam nya ya om??

    ulan

    17 Juni 2008 at 17:18

  22. nge-geng yah…
    aku waktu smp punya geng namanya gast(gabungan anak stress).. tapi sebenernya anggotanya ga da yg stress lho.. cuma namanya aja 😆

    geiztia

    17 Juni 2008 at 18:21

  23. hahaha, ngegeng?
    biar lah anjing meng-geng geng.. kafilah berlalu..

    loh!**

    binun aku,.

    mendingan ngeblog aajah daripada ngegeng.
    hiahaihaihaia

    oia, udah aku link!
    lam knal ya,.

    nana

    18 Juni 2008 at 20:53

  24. Geng Nero!!!!!!
    Kirain mau nyaingin Softwarenya Nero

    mukhdan

    19 Juni 2008 at 10:41

  25. nang desane nyong ya akeh geng koh…sewringe pada gelut nek ada tontonan lengger apa wayangan…

    cah pantai

    28 Agustus 2008 at 17:09


Tinggalkan komentar